Seringkali
kewarasan pemikiran teruji apabila kita memikirkan siapakah jodoh kita?
baikkah? cantikkah? kacakkah? namun jarang sekali kita memikirkan
tentang apa itu dinamakan "takdir dan ketentuan-NYA"
Kadangkala,
akal pemikiran sering menidakkan kekuasaanNYA tentang ketentuan jodoh
yang tersurat buat kita. Apatah lagi untuk menyakininya.. Sedangkan
terang lagi bersuluh Allah telah berfirman dalam kalamu-Nya yang
bermaksud :
"...
Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya.
Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." -
[Surah Ath-Thalaq, 65: 3]
Sejak
dari azali lagi ketentuan jodoh telah pun ditetapkan buat kita. Sejauh
mana pun kita merancang dan memilih namun jika bukan tersurat "si dia"
buat kita maka "si dia" tetap bukan menjadi milik kita. Namun itu tidak
bermakna kita tidak perlu berikhtiar dan juga memilih.. Namun bagaimana?
Nah inilah penanda aras yang menjadi ukuran keistimewaan buat kita yang bergelar muslimin dan muslimat...ISTIKHARAH
Dari
Jabir r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. mengajarkan kepada kita cara
melakukan shalat istikharah - yakni mohon pilihan kepada Allah, mana
yang terbaik antara dua perkara atau beberapa perkara - dalam segala
macam urusan, sebagaimana beliau s.a.w. mengajarkan surat dari al-Quran.
Beliau s.a.w. bersabda:
"Jikalau
seseorang dari engkau semua berkehendak pada sesuatu perkara, maka
hendaklah bersembahyang dua rakaat yang tidak termasuk shalat fardhu,
kemudian ucapkanlah - yang ertinya:
Ya Allah, saya mohon pilihan kepadaMu dengan ilmuMu dan saya mohon
ditakdirkan - untuk mendapatkan yang terbaik antara dua atau beberapa
perkara - dengan kekuasaanMu, juga saya mohon kepadaMu akan keutamaanMu
yang agung, kerana
sesungguhnya Engkau adalah Maha Kuasa sedang saya tidak kuasa apa-apa,
juga Engkau adalah Maha Mengetahui sedang saya tidak mengetahui dan
Engkau adalah Maha Mengetahui segala sesuatu yang ghaib.
Ya Allah, jikalau Engkau mengetahui bahawa
perkara ini memang baik untuk agamaku, kehidupanku dan akibat perkaraku
- atau beliau s.a.w. menyabdakan: baik untuk urusanku sekarang dan
urusanku di kemudian hari, maka takdirkanlah itu untukku dan
permudahkanlah mendapatkannya padaku, selanjutnya berilah keberkahan
padaku dalam urusan itu. Tetapi jikalau Engkau mengetahui bahawa
perkara ini adalah buruk untuk agamaku, kehidupanku dan akibat
perkaraku - atau beliau s.a.w. menyabdakan: baik untuk urusanku sekarang
dan urusanku di kemudian hari, maka hindarkanlah itu dari diriku dan hindarkanlah
aku daripadanya, lalu takdirkanlah mana-mana yang baik untukku di mana
saja adanya kebaikan itu dan seterusnya berikanlah keredhaan padaku dengan melakukan yang baik tadi."
Beliau
s.a.w. bersabda: "Dan orang yang melakukan istikharah itu supaya
menyebutkan apa yang menjadi hajat keperluannya." (Riwayat Bukhari)
Apa lagi yang kita mahukan? islam telah mengajar kita cara-cara untuk
memilih jodoh yang sesuai buat kita namun, kita tidak menyakininya
lantas mencari jalan yang jauh terpesong dari landasan syariat. siapa
yang rugi? kita bukan?
Ingatlah... Allah telah berfirman :
"Perempuan-perempuan
yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji
untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan
perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki
yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih
dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki
yang mulia (surga)." - [Surah An-Nur, 24: 26]
Jadi ayuh kita soleh dan solehahkan diri kita terlebih dahulu sebelum bercita-cita untuk mendapat yang soleh dan solehah..
sama-sama kita renungkan:)
No comments:
Post a Comment