25.4.12

Masjid Al-Hussain kebanggaan Rakyat Kuala Perlis.....

Assalamualaikum sahabat2 yg sentiasa dirahmati Allah....hari ni sy nk share gambar-gambar pemandangan masjid ni.....alhamdulilah gambar ni diambil oleh sy sendiri menggunakan kamera yg baru sy beli walaupun kamera yg murah je...hehe.....

Kalau korang datang masjid ni,korang mesti teruja dengan pemandangannya yg sungguh indah...hehe...


 SUASANA LUARAN MASJID....

Pemandangan dari hadapan masjid...




Ruang Taman....

Ruang Santai....




Ruang meletak selipar dan santai....


keadaan semasa air surut....


Keadaan semasa air pasang....

Ruang Taman....

Pandangan Masjid dari side view....
masjid menjadi mercu indah dibelakang sy....
saya di hadapan masjid....ruangan santai....

Kincir Angin yang menjana tenaga Elektrik utk masjid ini...Kincir Angin ini hasil rekaan UniMAP....

Pemandangan Masjid dari Jeti Kuala Perlis....




Ruangan Dalaman Masjid
Pintu Masuk ke dalam ruangan solat....

Ruang solat....
Ruang bacaan...tempat kanak-kanak belajar membaca Al-Quran dan belajar solat....

Perasmian....


Nama-Nama Allah di dinding masjid....

Kubah masjid dari dalam...

Ruang Masuk ke tempat solat dan ke tempat bacaan kanak-kanak...

Tempat Wuduk Lelaki.....



Pemandangan dari dalam masjid kelihatan sebuah feri menghampiri jeti....


Ruang Solat....

Itu saja gambar yang mampu sy kongsi....utk merasai sendiri pengalaman.silalah datang melawat masjid ni..hehe..

17.4.12

Jari Jemari

1. Cuba tengok jari anda. Genggam kuat2 & angkat ke atas sambil laung.."Allahu Akbar". Itulah Rukun Islam yang mesti dijunjung.

2. Straight kan jari ke depan dlm keadaan terbuka & Renung dalam-dalam. Itulah kewajipan solat lima waktu jangan kita abaikan.

3. Put your hand on the table, perhatikan. Start dr jari kelinking yg kecil & kerdil, mcm manusia & apa benda pun akan start dr kecil then mem...besar & terus membesar. Itulah fitrah insan dan alam seluruhnya. Whatever we do semua start dari kecil. Kegagalan mendidik pd usia muda akan beri impact/kesan yg besar pd masa depan.

4. Then tgk jari kedua, jari manis. Mcm tu jugak la dgn usia remaja..semuanya sweet.. manis mcm jari manis. Masa remaja kita selalu di duga dgn cabaran & dugaan. Hanya iman & takwa akan tunjukkan jalan kebenaran.

5. Jari ketiga jari yang paling tinggi, jari hantu ibarat alam dewasa kita. At 30's kita dah punya status & ekonomi & career yg stabil but kita kena careful sebab masa ni la banyak "hantu-hantu pengacau" yang datang menggoda. Hantu dengki, hantu ego, hantu tamak, hantu jealous dan macam2 hantu lagi. Kalau gagal kawal emosi khuatir kita masuk ke perangkap nafsu dan syaitan. So kita kena la lipat gandakan ibadat.

6. Jari telunjuk - Jari ni lah yg mengungkap satu dan Esanya Allah SWT ketika solat. Genggam kesemua jari kecuali telunjuk see how Gagahnya telunjuk sebagai penunjuk arah, jadi contoh & tauladan pada jari2 sblm ni. Mcm tu jugak dgn kita perlu jadi role model to the new generation.. jadi pembimbing yg kaya dgn idea bernas & a great mind.

7. Lastly renung la ibu jari.. besar/gemuk & pendek compare to the others but it shows kematangan & kehebatan yg membanggakan. Kalau ada ibu jari semua urusan lancar tapi bayangkan kalau takde ibu jari... nak gengam/pegang something cukup susah.. nak pegang sudu pun susah. To young generation, nak buat apa2 rujuk la kat org tua/berpengalaman. Kalau kita patuh pd petunjuk mereka, then boleh la kita say "good" or "yes" sambil thumbs up itulah rahsia kejayaan kita ♥

14.4.12

Mangkuk yang Cantik, Madu dan Sehelai Rambut

Rasulullah SAW, dengan sahabat-sahabatnya Abakar r.a., Umar r.a., Utsman r.a., dan 'Ali r.a., bertamu ke rumah Ali r.a. Di rumah Ali r.a. istrinya Sayidatina Fathimah r.ha. putri Rasulullah SAW menghidangkan untuk mereka madu yang diletakkan di dalam sebuah mangkuk yang cantik, dan ketika semangkuk madu itu dihidangkan sehelai rambut terikut di dalam mangkuk itu. Baginda Rasulullah SAW kemudian meminta kesemua sahabatnya untuk membuat suatu perbandingan terhadap ketiga benda tersebut (Mangkuk yang cantik, madu, dan sehelai rambut).

Abubakar r.a. berkata, "iman itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang beriman itu lebih manis dari madu, dan mempertahankan iman itu lebih susah dari meniti sehelai rambut".

Umar r.a. berkata, "kerajaan itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, seorang raja itu lebih manis dari madu, dan memerintah dengan adil itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Utsman r.a. berkata, "ilmu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang menuntut ilmu itu lebih manis dari madu, dan ber'amal dengan ilmu yang dimiliki itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

'Ali r.a. berkata, "tamu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, menjamu tamu itu lebih manis dari madu, dan membuat tamu senang sampai kembali pulang ke rumanya adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Fatimah r.ha.berkata, "seorang wanita itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, wanita yang ber-purdah itu lebih manis dari madu, dan mendapatkan seorang wanita yangtak pernah dilihat orang lain kecuali muhrimnya lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Rasulullah SAW berkata, "seorang yang mendapat taufiq untuk ber'amal adalah lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, ber'amal dengan 'amal yang baik itu lebih manis dari madu, dan berbuat 'amal dengan ikhlas adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Malaikat Jibril AS berkata, "menegakkan pilar-pilar agama itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, menyerahkan diri; harta; dan waktu untuk usaha agama lebih manis dari madu, dan mempertahankan usaha agama sampai akhir hayat lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Allah SWT berfirman, " Sorga-Ku itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik itu, nikmat sorga-Ku itu lebih manis dari madu, dan jalan menuju sorga-Ku adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

13.4.12

Dosa Yang Lebih Besar Daripada Berzina

Dosa yang lebih besar dari berzina
Pada suatu senja yang lengang, terlihat seorang wanita berjalan terhuyung-hayung. Pakaianya yang serba hitam menandakan bahwa ia berada dalam dukacita yang mencekam.

Kerudungnya menutup hampir seluruh wajahnya tanpa hias muka atau perhiasan menempel di tubuhnya. Kulit yang bersih, badan yang ramping dan roman mukanya yang ayu, tidak dapat menghapus kesan kepedihan yang telah meroyak hidupnya.


Ia melangkah terseret-seret mendekati kediaman Nabi Musa a.s. Diketuknya pintu perlahan-lahan sambil memberi salam.

Maka terdengarlah ucapan dari dalam,
"Silakan masuk"

Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus merunduk. Air matanya
berderai tatkala ia berkata,
"Wahai Nabi Allah. Tolonglah saya. Doakan saya agar Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya."

"Apakah dosamu wahai wanita ayu?" tanya Nabi Musa a.s. terkejut.

"Saya takut mengatakannya."jawab wanita cantik..

"Katakanlah jangan ragu-ragu!" desak Nabi Musa.

Maka perempuan itupun terpatah bercerita, "Saya... telah berzina".

Kepala Nabi Musa terangkat,hatinya tersentak.

Perempuan itu meneruskan,
"Dari perzinaan itu saya pun... hamil. Setelah anak itu lahir,langsung saya... cekik lehernya sampai... mati," ucap wanita itu seraya menangis sejadi-jadinya.

Nabi Musa berapi-api matanya. Dengan muka berang ia mengherdik,
"Perempuan bejad, pergi kamu dari sini! Agar siksa Allah tidak jatuh ke dalam rumahku kerana perbuatanmu. Pergi!"...teriak Nabi Musa sambil memalingkan mata kerana jijik.

Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan kaca membentur batu hancur luluh segera bangkit dan melangkah surut. Dia terantuk-antuk keluar dari dalam rumah Nabi Musa..

Ratap tangisnya amat memilukan. Ia tak tahu harus kemana lagi hendak mengadu.. Bahkan ia tak tahu mahu dibawa kemana lagi kaki-kakinya. Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagaimana pula manusia lain bakal menerimanya? Terbayang olehnya betapa besar dosanya, betapa jahat perbuatannya.

Ia tidak tahu bahwa sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa. Sang Ruhul Amin Jibril lalu bertanya,
"Mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak bertaubat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar daripadanya?"

Nabi Musa terperanjat.
"Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian wanita pezina dan pembunuh itu?"
Maka Nabi Musa dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepada Jibril.
"Betulkah ada dosa yang lebih besar daripada perempuan yang nista itu?"

"! Ada!" jawab Jibril dengan tegas.

"Dosa apakah itu?" tanya Nabi Musa.

"Orang yang meninggalkan solat dengan sengaja dan tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali berzina".

Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil wanita tadi untuk menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusuk untuk memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan tersebut. Nabi Musa menyedari, orang yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja dan tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahwa sembahyang itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya. Bererti ia seakan-akan menganggap remeh perintah Tuhan, bahkan seolah-olah menganggap Tuhan
tidak punya hak untuk mengatur dan memerintah hamba-Nya.

Sedang orang yang bertaubat dan menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh bererti masih mempunyai iman di dadanya dan yakin bahwa Allah itu ada, di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan pasti mahu menerima kedatangannya.


Demikianlah kisah Nabi Musa dan wanita pezina dan dua hadis Nabi, mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi kita dan timbul niat untuk melaksanakan kewajiban solat dengan istiqomah.

12.4.12

Iman Bukan Untuk Dijual Beli


Jangan main2 dengan 20 sen...

Tersebut kisah ada seorang Imam yang telah dipang...gil ke suatu tepat untuk menjadi Imam tetap di sebuah masjid. Telah menjadi kebiasaan Imam tersebut selalu menaiki bas untuk pergi ke masjid.

Pada suatu hari, selepas Imam tersebut membayar tambang dan duduk di dalam bas, dia tersedar yang pemandu bas tersebut telah memulangkan wang... baki yang lebih daripada yang sepatutnya sebanyak 20 sen.

Sepanjang perjalanan Imam tersebut memikirkan tentang wang 20 sen tersebut.

"Perlukah aku memulangkan 20 sen ni?" Imam tersebut bertanya kepada dirinya.

"Ah... syarikat bas ni dah kaya... setakat 20 sen ni.. nak beli tosei pun tak cukup," hati kecilnya berkata-kata.

Apabila tiba di hadapan masjid, Imam tersebut menekan loceng dan bas tersebut pun berhenti.

Ketika Imam tersebut ingin turun sahaja daripada bas, tiba-tiba seakan-akan dirinya secara automatik berhenti dan berpaling ke arah pemandu bas tersebut sambil memulangkan wang 20 sen tersebut.

"Tadi kamu beri saya wang baki terlebih 20 sen", kata Imam tersebut kepada pemandu bas tersebut.

"Owh... terima kasih! Kenapa awak pulangkan 20 sen ni.. kan sedikit je nilainya," pemandu bas tersebut berkata.

Imam tersebut menjawab, "Wang tersebut bukan milik saya, sebagai seorang muslim saya perlu berlaku jujur."

Pemandu bas tersebut tersenyum, dan berkata, "Sebenarnya saya sengaja memberi wang baki yang lebih sebanyak 20 sen ni, saya nak uji kejujuran kamu wahai Imam. Saya sudah berkali-kali berfikir untuk memeluk Islam."

Imam tersebut turun dari bas dan seluruh jasadnya menggigil dan kesejukan. Imam tersebut berdoa sambil menadah tangan, "Astaghfirullah!!! Ampunkan daku Ya Allah... Aku hampir-hampir menjual harga sebuah Iman dengan 20 sen!!!"

Ps/jgn la gadai iman kita dgn seberapa besar pun nilai wang.. kerna iman tak boleh di jual beli...

9.4.12

Mukmin Sebenar Sentiasa Takut Kebesaran Tuhan

Assalamualaikum muslimin dan muslimah sekalian...alhamdulillah kerana masih dipinjamkan nyawa drpd Allah untuk hari ini....hari ini saya ingin berkongsi sedikit info yang saya dapat daripada akhbar berita harian....sama-sama renungkan...inshaAllah....

FIRMAN Allah bermaksud: "Sesungguhnya orang beriman yang bila disebut Allah gementar hatinya dan apabila dibacakan ayat Allah kepadanya, maka bertambahlah imannya, sedang mereka itu bertawakal kepada Tuhannya." (Surah Al-Anfal, ayat 2)

Ayat ini sudah terang lagi bersuluh buat renungan kita bersama, betapa besarnya kegerunan yang ada dalam diri orang beriman apabila dibacakan ayat Allah kepada mereka. Mukmin sebenar apabila disebut nama Allah gementar hatinya kerana takutkan kebesaran Allah. Bertambah keimanan mereka apabila membaca ayat al-Quran dan mereka juga sentiasa bertawakal kepada Allah dengan segala daya upaya. Kemanisan melakukan ibadah seperti solat yang dilakukan dengan penuh khusyuk dan ikhlas terhadap Allah SWT.
 
 
"Sesungguhnya berjayalah orang beriman, iaitu mereka yang khusyuk dalam sembahyangnya; Dan mereka yang menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang siasia; Dan mereka yang berusaha membersihkan hartanya (dengan menunaikan zakat harta itu); Dan mereka yang menjaga kehormatannya, – Kecuali kepada isterinya atau hamba sahayanya maka sesungguhnya mereka tidak tercela: Kemudian, sesiapa yang mengingini selain dari yang demikian, maka mereka orang melampaui batas; Dan mereka yang menjaga amanah dan janjinya; Dan mereka yang tetap memelihara sembahyangnya; Mereka itulah orang yang berhak mewarisi - Yang akan mewarisi Syurga Firdaus; mereka kekal di dalamnya". - Surah al-Mukminun, Ayat 1-11
 
 
Dosa kecil dilakukan bagi mereka seperti gunung besar menunggu masa dan tikanya untuk menghempap. Manakala bagi orang yang tidak beriman, mereka tiada gentar dan takut dengan azab Allah serta beranggapan dosa dilakukan seperti berlalunya seekor lalat menghinggapi pipi.

Begitu enteng sekali persoalan dosa pada pandangan mereka padahal dosa dilakukan mereka akan dihumbankan ke neraka Allah SWT. Berlainan pula dengan sikap orang beriman, mereka terlalu takut berbuat dosa kepada Allah walaupun kecil.

Firman Allah bermaksud: “Mereka (para penjual jiwa raga dan harta) adalah orang yang bertaubat, beribadat, memuji Allah, rukuk dan sujud, menyuruh melakukan makruf dan melarang melakukan kemungkaran dan memelihara hukum Allah, dan sampaikan berita gembira kepada orang beriman.” (Surah at-Taubah, ayat 112)

Allah SWT memuji hamba-Nya yang rela menjual jiwa dan raganya serta hartanya kepada Allah SWT dengan balasan syurga. Orang yang melakukan jualan dan mengadakan urus niaga ini ialah golongan manusia terpilih yang mempunyai sifat istimewa.

Antaranya, sifat berkaitan diri sendiri dalam hubungan secara langsung dengan Allah SWT. Mereka ini disifatkan orang bertaubat dari dosanya, beribadat kepada tuhannya dalam kata-kata dan perbuatan. Allah SWT memberikan khabar gembira bagi orang mukmin kerana iman itu menjangkau semua sifat baik.

Kesempurnaan iman seseorang itu akan mewariskan dia syurga Allah SWT yang tertinggi. Mendapat kedudukan mulia bukan saja di dunia tetapi di akhirat. Kehidupannya dimuliakan bukan saja makhluk dunia, malah dihormati di kalangan makhluk di langit. Bahkan kematiannya diratapi makhluk dunia serta ditunggu- tunggu makhluk langit lantaran keimanannya itu membuatkan makhluk langit tidak sabar-sabar mahu melihat roh mulianya.

Semoga kita menjadi seorang yang sentiasa mengingati Allah dalam apa jua perkara yang kita lakukan...sama-sama kita muhasabah diri agar diri kita berhijrah ke arah yang lebih baik..inshaAllah...

6.4.12

TASIK GALILEE

APAKAH HUBUNG KAIT TASIK GALILEE DENGAN UMAT ISLAM ?

Sebuah hadis sahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang diterima dari Fathimah binti Qais dalam al-Fitan menyebut :
“Saya telah mendengar muazzin Rasulullah s.a.w memanggil untuk solat. Saya pun pergi ke masjid dan solat bersama Rasulullah s.a.w. Selesai solat, Rasulullah s.a.w naik ke atas mimbar. Nampak semacam bergurau Baginda tertawa dan berkata: “Jangan ada yang bergerak. Hendaklah semua duduk di atas sajadahnya.”

Kemudian berkata: “Tahukah kamu mengapa aku memerintahkan kamu jangan ada yang pulang?”

Kami menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.”

Rasulullah s.a.w berkata lagi: “Demi Allah aku menyuruh kamu berkumpul di sini bukan ingin menakut-nakuti dan bukan memberi khabar gembira. Aku ingin menceritakan kepada kamu bahawa Tamim Ad-Dari adalah seorang Nasrani, kemudian dia datang menjumpai aku dan masuk Islam. Dia ada bercerita kepadaku tentang satu kisah tentang Dajjal."

"Kisah yang dia ceritakan itu sesuai dengan apa yang telah aku ceritakan kepada kamu sebelumnya. Katanya dia bersama 30 orang kawannya pergi ke laut dengan menaiki kapal. Angin kencang datang bertiup dan ombak besar membawa mereka ke tengah-tengah samudera yang luas. Mereka tidak dapat menghalakan kapalnya ke pantai sehingga terpaksa berada di atas laut selama satu bulan. Akhirnya mereka terdampar di sebuah pulau menjelang terbenamnya matahari. Di pulau yang tidak ditempati orang itu mereka berjumpa dengan binatang yang sangat tebal bulunya sehingga tidak nampak mana jantina dan duburnya."

Mereka bertanya kepada binatang itu: “Makhluk apa engkau ini?”

Binatang itu menjawab: “Saya adalah Al-Jassasah.”

Mereka tanya: “Apa itu Al-Jassasah?”

Binatang itu hanya menjawab: “Wahai kumpulan lelaki, pergilah kamu ke tempat ini untuk menjumpai lelaki macam ini, sesungguhnya dia pun ingin berjumpa dengan kamu. Mereka pun pergi ke tempat yang ditunjukkan oleh binatang itu."

Di sana mereka menjumpai seorang lelaki yang sangat besar dan tegap. Ertinya mereka tidak pernah melihat orang sebesar itu. Dari tangannya sampai ke tengkuknya dikuatkan dengan besi, begitu juga dari lututnya sampai ke telapak kakinya.

Mereka bertanya: “Siapakah anda?”

Orang seperti raksaksa itu menjawab: “Kamu telah mendengar cerita tentang aku. Sekarang aku pula ingin bertanya: “Siapa kamu ini?”

Mereka menjawab: “Kami adalah manusia berbangsa Arab. Kami pergi ke laut menaiki kapal, tiba-tiba datang ombak besar membawa kami ke tengah-tengah samudera luas dan kami berada di lautan selama satu bulan. Akhirnya kami terdampar di pulau yang tuan tempati ini."

“Pada mulanya kami berjumpa dengan binatang yang sangat tebal bulunya sehingga kami tidak dapat mengenali jantinanya. Kami tanya siapa dia katanya Al-Jassasah. Kami tanya apa maksudnya dia hanya menjawab: “Wahai kumpulan lelaki, pergilah kamu ke tempat ini untuk menjumpai lelaki macam ini, sesungguhnya dia pun ingin berjumpa dengan kamu.”

Itulah sebabnya kami datang ke tempat ini. Sekarang kami sudah berjumpa dengan tuan dan kami ingin tahu siapa tuan sebenarnya.”

Makhluk yang sangat besar itu belum menjawab soalan mereka terus sahaja mengemukakan soalan: “Ceritakan kamu kepadaku keadaan kebun kurma yang di Bisan itu,” (nama tempat di negeri Syam).

Mereka menjawab: “Keadaan apanya yang tuan maksudkan?”

Orang besar itu menjawab: “Maksudku apakah pokok kurma itu berbuah?”

Setelah mereka menjawab bahawa pokok kurma itu berbuah, orang besar tadi berkata: “Aku takut pokok itu tidak berbuah.”

Orang besar itu bertanya lagi: “Ceritakan kepadaku tentang sungai Tabarah.”

Mereka menjawab: “Tentang apanya yang tuan maksudkan?”

Lelaki itu menjawab: “Maksudku airnya apakah masih ada.” Mereka menjawab: “Airnya tidak susut.”

Lelaki itu berkata: “Air sungai itu disangsikan akan kering.”


Akhirnya lelaki seperti raksaksa itu berkata: “Kalau begitu ceritakan kepadaku tentang Nabi Al-Amin itu, apa yang dia buat?”

Mereka menjawab: “Dia telah berhijrah dari Makkah ke Madinah.”

Lelaki itu bertanya lagi: “Apakah dia diperangi oleh orang-orang Arab?” Mereka menjawab: “Ya, dia diperangi oleh orang-orang Arab.”

Lelaki itu bertanya lagi: “Kalau begitu apa pula tindakan dia terhadap mereka?” Mereka ceritakan bahawa Rasulullah s.a.w telah mengembangkan dakwahnya dan sudah ramai pengikutnya.

Orang besar itu berkata lagi: “Memang begitulah, padahal mereka beruntung jika taat kepadanya.”

Kata orang besar itu lagi: “Sekarang aku terangkan kepada kamu bahawa aku adalah Al-Masih Dajjal. Nanti aku akan diberi izin keluar, lalu aku pun akan menjelajah dunia ini. Dalam masa empat puluh malam sudah dapat aku jalani semua, kecuali Makkah dan Madinah yang aku tidak dapat memasukinya. Negeri Makkah dan Madinah dikawal oleh para Malaikat, maka aku tidak dapat menembusinya.”

Kata Tamim Al-Dariy lagi, “Rasulullah s.a.w menekankan tongkatnya di atas mimbar sambil berkata: “Inilah negeri yang tidak dapat dimasukinya itu, iaitu Madinah. Saudara-saudara sekalian apakah sudah aku sampaikan cerita ini kepada kamu?”

Mereka menjawab: “Ya, sudah ya Rasulullah.”

Rasulullah s.a.w berkata lagi: “Sememangnya hadis Tamim itu lebih meyakinkan saya lagi. Ceritanya itu bersesuaian dengan apa yang telah aku sampaikan kepada kamu sebelumnya, iaitu tentang Makkah dan Madinah yang dikatakan tidak dapat dimasuki Dajjal. Cuma dia ada mengatakan di lautan Syam atau di laut Yaman. Tidak, bahkan ia dari arah timur. Ia dari arah timur,” kata Rasulullah s.a.w sambil menunjuk ke arah timur.
{3}
Perhatikan pada ayat di atas yang telah dihitamkan. Sungai Tabrah yang disebutkan itulah yang kini dikenali sebagai Tasik Galilee (juga disebut laut). Keadaan 'paras air' di Tasik Galilee ini telah pun disebut-sebut pada zaman Rasulullah SAW jika diperkirakan dari sudut hadith Tamim Ad-Dari ini.

Perhatikan pada ayat di bawah :
Lelaki itu berkata: “Air sungai itu disangsikan akan kering.”
Jelas sekali, Dajjal telah memberitahu kepada 'mereka' bahawa dia (Dajjal) bimbang paras air di Sungai Tabarah (Tasik Galilee) akan kering kerana berdasarkan apa yang telah dijanjikan, Dajjal akan dibunuh oleh Isa Ibn Maryam (Nabi Isa as) yang akan turun setelah keringnya air di tasik itu.
Hendaklah diingatkan bahawa hadith Tamim ad-Dari ini sememangnya terbukti sahih apabila ia diriwayatkan oleh Imam Muslim dan beberapa orang lagi yang tinggi martabatnya dalam Islam. Penulis buku "Membongkar Misteri Dajjal", Muhammad Nurani Maarif memberikan komentarnya berkenaan hadith ini dengan berkata :
Nabi (SAW) tidak hanya memiliki sifat cerdik di dalam memilih kata-kata, bahkan dia adalah seorang yang benar di dalam setiap tutur katanya. Dia membenarkan buah butir perkataan Tamim ad-Dari. Baginda seorang yang amanah dan tidak berselindung atau meninggalkan kata-kata tersembunyi. Baginda berusaha menjelaskan keadaan Dajjal yang dilihat oleh Tamim ad-Dari itu agar ia difahami dengan jelas dan terang.

Saya membaca dan meneliti hadith perihal Dajjal ini (hadith Tamim ad-Dari) secara berulang kali, bahkan melihat riwayat-riwayat yang lain untuk mendapatkan kepastian apakah benar Nabi SAW sekadar menyatakan sesuatu tetapi pada hakikatnya mempunyai makna yang berlainan. JELAS IA TIDAK BERLAKU DEMIKIAN.

Tamim ad-Dari menyebut: :... akulah Jasassah. Tak usahlag kamu bertanya lagi dan hendaklah kamu pergi menemui SEORANG LELAKI yang ada di tempat pertapaan (biara) kerana ia sangat mahu mendengar berita dari kamu. {4}

Jika Dajjal yang dimaksudkan itu adalah segolongan manusia, kenapa pada ketika itu Nabi Muhammad SAW tidak memotong kata-kata Tamim ad-Dari atau mengubahnya atau menghuraikannya semula dihadapan para sahabat yang khusyuk mendengar buah kata baginda? Adalah sesuatu yang pelik apabila Nabi (SAW) tidak bertangguh memanggil para sahabat yang jauh mahupun dekat untuk mendengar berita ini tetapi hanya diam dan bertangguh untuk membetulkan kesalahan fakta dan huraian tamim ad-Dari (jika ada). Bahkan Nabi SAW meng-ia-kan apa yang ditemui oleh Tamim ad-Dari adalah Dajjal.

....Oleh kerana Nabi (SAW) bersifat amanahlah maka baginda menyampaikan berita yang didengarinya tanpa menokok tambah dan baginda menggunakan laras bahasa yang mudah , terang dan jelas...{5}
Apa yang boleh kita fahami daripada komentar Muhammad Nurani Maarif di atas adalah mengenai logik dan sahih-nya hadith yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Fathimah bin Qais ini.Tidak mampu untuk kita selaku umat akhir zaman cuba menafikan kebenaran, dari petunjuk Nabi SAW ini hanya kerana kita takut menghadapi kemusnahan.

Tasik Galilee kini sedang mengering dengan pantas. Sekiranya diperhitungkan keseluruhan fakta-fakta saintifik yang diperolehi, diperkirakan dengan petunjuk-petunjuk Nabi SAW menerusi hadith-hadith baginda, kita akan dapati bahawa semuanya akan lengkap dalam tempoh 40 tahun saja lagi.

Sebelum kemunculan Imam Mahdi, akan terlebih dahulu munculnya Panji Hitam Dari Timur. Jarak kemunculan di antara Panji Hitam dan Imam mahdi adalah 72 bulan. Nu'aim bin Hammad meriwayatkan dengan sanad daripada Muhammad bin Hanafiah dia berkata ;
 "Akan muncul bendera hitam milik Bani Abbas (Bendera Syiah) kemudian akan muncul dari Khurasan bendera lain yang berwarna hitam,tutup kepala mereka hitam dan pakaian mereka putih..."hingga beliau berkata "Jarak antara kemunculannya dengan diserahkannya urusan kepada Al-Mahdi adalah 72 bulan."{6}
Ini bermakna, apabila "Panji Hitam" benar-benar memperlihatkan 'diri'nya maka, umat Islam hanya ada 72 bulan sahaja sebelum menyaksikan pengzahiran Imam Mahdi yang ditunggu-tunggu. Kemunculan Imam Mahdi bakal disusuli dengan kemunculan Dajjal sebelum turunnya Nabi Isa as sebagai One Man To Unite Them All.

Masihkah anda ingat dengan berita kematian Putera Mahkota Arab Saudi, Sultan Abdulaziz yang menggemparkan hampir seluruh umat Islam sedunia? {7} Kegemparan yang berlaku dalam berita kematian baginda Sultan Abdulaziz bukanlah kerana Sultan Abdulaziz itu sendiri, tetapi muncul khabar angin yang mengatakan bahawa pemerintah Arab Saudi yang sedang memegang takhta negara arab itu kini yakni Raja Abdullah telah mangkat. Ramai yang sudah sedia maklum bahawa kesihatan Raja Abdullah sendiri tidak begitu baik sejak beberapa tahun kebelakangan ini. Baginda Raja Abdullah dikatakan menerima rawatan dari masa ke semasa oleh doktor yang merawat sakit jantungnya.


Apa yang mengejutkan umat Islam mengenai berita khabar angin itu ialah 'khabar angin mengenai kematian Raja Abdullah' itu benar-benar berlaku di saat negara-negara Arab sedang dilanda Revolusi rakyat. Sebahagian daripada para pembaca pastinya sudah faham apa yang cuba saya perkatakan ketika ini. Yang dimaksudkan ialah salah-satu tanda saat pembaiatan Imam Mahdi sepertimana yang telah disebutkan :

Daripada Ummu Salamah, diriwayatkan secara marfu' :
"Akan terjadi perbezaan pendapat ketika wafatnya seorang khalifah. Kemudian salah seorang lelaki penduduk Madinah pergi keluar menuju Makkah. Penduduk Makkah menemuinya, memintanya keluar dari rumah, padahal ia tidak menyukainya. Kemudian mereka membai'ah lelaki itu di antara rukun (Hajar al-Aswad) dan maqam (Maqam Ibrahim). Kemudian datanglah satu pasukan dari Syam untuk memeranginya. Pasukan itu diserang di padang pasir yang tandus, yang terletak di antara Makkah dan Madinah. Ketika orang-orang soleh Syam dan sekelompok orang Iraq mengetahui itu, mereka mendatangi lelaki tersebut dan membai'ahnya (di antara Hajar Aswad dan Maqam Ibrahim). Saat itu muncul seorang lelaki Quraisy yang memiliki garis keturunan daripada pihak ibu Bani Kilab. Lalu lelaki Quraisy itu mengirimkan pasukan untuk memerangi orang-orang yang membai'ah tadi berhasil mengalahkan pasukan yang dikirim lelaki Quraisy itu. Pasukan lelaki Quraisy tersebut bagaikan anjing. Merugilah orang-orang yang tidak menyaksikan rampasan perang Bani Kilab itu. Kemudian lelaki itu membahagikan harta itu. Dia menerapkan sunnah Nabi SAW sehingga Islam menjadi terhormat di muka bumi ini. Lelaki itu (al-Mahdi) memerintah selama tujuh tahun, kemudian wafat dan kaum Muslimin mensolatkannya." {8}
Mungkinkah kewafatan Raja Abdullah dari Arab Saudi yang dimaksudkan di dalam hadith diatas? Wallahualam bissawab. Berat hati saya untuk menafikannya apabila mengenangkan bumi Arab Saudi itu, adalah lokasi di mana terletaknya bumi suci, Madinah dan Makkah.

Mudah-mudahan kita ditempatkan dikalangan orang-orang yang beruntung. INGATLAH BETAPA DEKATNYA KEDUDUKAN KITA (UMAT NABI MUHAMMAD SAW) DENGAN HARI AKHIR DUNIA.

1.4.12

Pahlawan Neraka

Suatu hari satu pertempuran telah berlaku di antara pihak Islam dengan pihak Musyrik. Kedua-dua belah pihak berjuang dengan hebat untuk mengalahkan antara satu sama lain. Tiba saat pertempuran itu diberhentikan seketika dan kedua-dua pihak pulang ke markas masing-masing. Di sana Nabi Muhammad s.a.w. dan para sahabat telah berkumpul membincangkan tentang pertempuran yang telah berlaku itu. Peristiwa yang baru mereka alami itu masih terbayang-bayang di ruang mata. Dalam perbincangan itu, mereka begitu kagum dengan salah seorang dari sahabat mereka iaitu, Qotzman. Semasa bertempur dengan musuh, dia kelihatan seperti seekor singa yang lapar membaham mangsanya. Dengan keberaniannya itu, dia telah menjadi buah mulut ketika itu.

                        "Tidak seorang pun di antara kita yang dapat menandingi kehebatan Qotzman," kata salah seorang sahabat. Mendengar perkataan itu, Rasulullah s.a.w. pun menjawab, "Sebenarnya dia itu adalah golongan penduduk neraka." Para sahabat menjadi hairan mendengar jawapan Rasulullah s.a.w. itu. Bagaimana seorang yang telah berjuang dengan begitu gagah menegakkan Islam boleh masuk dalam neraka. Para sahabat berpandangan antara satu sama lain apabila mendengar jawapan Rasulullah s.a.w. itu. Rasulullah s.a.w. sedar para sahabatnya tidak begitu percaya dengan ceritanya, lantas Baginda s.a.w. berkata, "Semasa Qotzman dan Aktsam keluar ke medan perang bersama-sama, Qotzman telah mengalami luka parah akibat ditikam oleh pihak musuh. Badannya dipenuhi dengan darah. Dengan segera Qotzman meletakkan pedangnya ke atas tanah, manakala mata pedang itu pula dihadapkan ke dadanya. Lalu dia terus membenamkan mata pedang itu ke dalam dadanya."

                        "Dia melakukan perbuatan itu adalah kerana dia tidak tahan menanggung kesakitan akibat dari luka yang dialaminya. Akhirnya dia mati bukan kerana berlawan dengan musuhnya, tetapi membunuh dirinya sendiri. Melihatkan keadaannya yang parah, ramai orang menyangka yang dia akan masuk syurga. Tetapi dia telah menunjukkan dirinya sebagai penduduk neraka." Menurut Rasulullah s.a.w. lagi, sebelum dia mati, Qotzman ada mengatakan, katanya, "Demi Allah aku berperang bukan kerana agama tetapi hanya sekadar menjaga kehormatan kota Madinah supaya tidak dihancurkan oleh kaum Quraisy. Aku berperang hanyalah untuk membela kehormatan kaumku. Kalau tidak kerana itu, aku tidak akan berperang."