28.1.12

Takdir Jodoh

Seringkali kewarasan pemikiran teruji apabila kita memikirkan siapakah jodoh kita? baikkah? cantikkah? kacakkah? namun jarang sekali kita memikirkan tentang apa itu dinamakan "takdir dan ketentuan-NYA"
Kadangkala, akal pemikiran sering menidakkan kekuasaanNYA tentang ketentuan jodoh yang tersurat buat kita. Apatah lagi untuk menyakininya.. Sedangkan terang lagi bersuluh Allah telah berfirman dalam kalamu-Nya yang bermaksud : 

"... Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." - [Surah Ath-Thalaq, 65: 3]



Sejak dari azali lagi ketentuan jodoh telah pun ditetapkan buat kita. Sejauh mana pun kita merancang dan memilih namun jika bukan tersurat "si dia" buat kita maka "si dia" tetap bukan menjadi milik kita. Namun itu tidak bermakna kita tidak perlu berikhtiar dan juga memilih.. Namun bagaimana?

Nah inilah penanda aras yang menjadi ukuran keistimewaan buat kita yang bergelar muslimin dan muslimat...ISTIKHARAH


Dari Jabir r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. mengajarkan kepada kita cara melakukan shalat istikharah - yakni mohon pilihan kepada Allah, mana yang terbaik antara dua perkara atau beberapa perkara - dalam segala macam urusan, sebagaimana beliau s.a.w. mengajarkan surat dari al-Quran. Beliau s.a.w. bersabda:

"Jikalau seseorang dari engkau semua berkehendak pada sesuatu perkara, maka hendaklah bersembahyang dua rakaat yang tidak termasuk shalat fardhu, kemudian ucapkanlah - yang ertinya: Ya Allah, saya mohon pilihan kepadaMu dengan ilmuMu dan saya mohon ditakdirkan - untuk mendapatkan yang terbaik antara dua atau beberapa perkara - dengan kekuasaanMu, juga saya mohon kepadaMu akan keutamaanMu yang agung, kerana sesungguhnya Engkau adalah Maha Kuasa sedang saya tidak kuasa apa-apa, juga Engkau adalah Maha Mengetahui sedang saya tidak mengetahui dan Engkau adalah Maha Mengetahui segala sesuatu yang ghaib.
Ya Allah, jikalau Engkau mengetahui bahawa perkara ini memang baik untuk agamaku, kehidupanku dan akibat perkaraku - atau beliau s.a.w. menyabdakan: baik untuk urusanku sekarang dan urusanku di kemudian hari, maka takdirkanlah itu untukku dan permudahkanlah mendapatkannya padaku, selanjutnya berilah keberkahan padaku dalam urusan itu. Tetapi jikalau Engkau mengetahui bahawa perkara ini adalah buruk untuk agamaku, kehidupanku dan akibat perkaraku - atau beliau s.a.w. menyabdakan: baik untuk urusanku sekarang dan urusanku di kemudian hari, maka hindarkanlah itu dari diriku dan hindarkanlah aku daripadanya, lalu takdirkanlah mana-mana yang baik untukku di mana saja adanya kebaikan itu dan seterusnya berikanlah keredhaan padaku dengan melakukan yang baik tadi."
Beliau s.a.w. bersabda: "Dan orang yang melakukan istikharah itu supaya menyebutkan apa yang menjadi hajat keperluannya." (Riwayat Bukhari)

Apa lagi yang kita mahukan? islam telah mengajar kita cara-cara untuk memilih jodoh yang sesuai buat kita namun, kita tidak menyakininya lantas mencari jalan yang jauh terpesong dari landasan syariat. siapa yang rugi? kita bukan?

Ingatlah... Allah telah berfirman :
"Perempuan-perempuan yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (surga)." - [Surah An-Nur, 24: 26]
    
      Jadi ayuh kita soleh dan solehahkan diri kita terlebih dahulu sebelum bercita-cita untuk mendapat yang soleh dan solehah..

sama-sama kita renungkan:)

No comments:

Post a Comment